reza-aslan

How to Win a Cosmic War: Confronting Radical Islam: God, Globalization and the End of the War on Terror
penulis: Reza Aslan (Hardcover – terbit 21 Mei 2009)

***

Reza Aslan telah selesai dengan pemikiran kritis terbarunya, setelah merilis buku pertamanya No God But God: The Origins, Evolution, And Future Of Islam (Random House, 2005), tentang pasca-tragedi 9/11. Aslan melihatnya sebagai reformasi lanjutan dalam Islam.

Aslan berencana menulis tentang kebangkitan kalangan Muslim muda dan peran mereka membentuk ulang kepercayaan sebagai kelanjutan “pengembangan reformasi idealis tentang Islam”. Namun Aslan yang kelahiran Iran ini bahwa “perang terhadap teror telah terjadi dan akan ada banyak diskusi tentang peran agama dan kekerasan…”

Aslan menyatakan bahwa kebanyakan orang melihat keduanya tak ada kaitannya, dan bahwa keduanya bersimpangan jalan karena agama telah mengarah ke arah yang salah. Kekerasan adalah hal integral terhadap identitas religius seperti halnya berdoa, bersedekah, atau berbuat baik, padahal bukan begitu. Dialektika ini kemudian memunculkan buku dalam sudut pandang lain. “How to Win a Cosmic War: God, Globalization, and the End of the War on Terror” (Bagaimana Memenangkan Perang Kosmis: Tuhan, Globalisasi, dan Akhir Perang terhadap Teror) akan dirilis April 2009 dan diterbitkan oleh Random House.

“Saya ingin mengupas mengapa perang terhadap teror dan terorisme seperti yang digaungkan Pemerintahan Bush, adalah kegagalan total Bush.” Aslan menyatakan bahwa ia juga menemukan tantangan, mengingat ideologi di belakang perang melawan teror ini adalah pertarungan kebudayaan, seberti halnya konflik antara paham-paham barat, termasuk terhadap Islam.

“Kecenderungan dikotomi antara baik (Amerika, Kristen) dan yang jahat (Islam, Timur Tengah, negera-negara Arab) adalah hal yang disengaja oleh Bush dan bagaimana itulah yang mereka rasakan,” papar Aslan.

Aslan, 35, lahir dari keluarga imigran yang besar di daerah San Fransisco. Ia lulus dari Harvard Divinity School dan University of California, Santa Barbara dengan gelar sarjana S2 di bidang agama komparatif.

Saat peluncuran buku Cosmic War, Aslan menekankan bahwa perdebatan antara Islam dan Barat adalah fungsi dari Pemerintahan Bush. Ia juga mengutip buku staf Bush, Samuel P. Huntington “The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order” yang merupakan framing antara Islam militan dan Barat sebagai pertarungan antara Barat dan peradaban Islam (atau pertarungan yang baik melawan yang jahat). Musuh yang berbeda juga memerlukan strategi yang berbeda. Hal ini merupakan kupasannya tentang al Qaeda, yang merupakan organisasi lintas-negara.

1
Scarf – Aksen Cantik Busana Muslimah
Dewi Priyatni
GPU

The Art of Scarf – Kerudung Gaya
Aju Isni Karim
GPU

Gaya Anggun Berkerudung Pashmina
Dewi Priyatni
GPU

2
Gaya Cantik Kerudung Bertopi

Dewi Priyatni
GPU

Gaya Cantik Kerudung Bermotif
Dewi Priyatni
GPU


Modis dan Praktis – Kerudung Instan

Dewi Priyatni
GPU

Kreasi Dua Kerudung
Eva Deswenti
GPU

Jilbab Permata – Jilbab 25 Kreasi
Okky Asokawati, Rike Roslinawati
GPU

Ragam Gaya Kerudung
Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI)
GPU

Anggun Berkerudung – Di Segala Kesempatan
Anne Rufaidah
GPU

3
Pesona Kerudung Muslimah
Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI)
GPU

Unik dan Kreatif Kerudung Alfath dan Annisa
Tim Kreatif Alfath dan Annisa
GPU

Chic dan Modis Kerudung Alfath dan Annisa
Tim Kreatif Alfath dan Annisa
GPU

Kreasi Kerudung Anak
Dewi Priyatni
GPU

Padu Padan Busana Muslimah untuk Remaja
L82476

stilistika

Stilistika Al Quran

Penulis: dr. Syihabuddin Qalyubi
Kode buku: L04SQAL01
Penerbit : LKIS
Halaman : xiv + 21
Harga toko: Rp. 34,500 (diskon 15% Rp. 29,325)

Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk seharusnya tidak hanya dijadikan bacaan ritual semata, tetapi ia juga harus dipahami, dihayati, dinikmati, dan diamalkan. Akan tetapi, untuk memenuhi hal tersebut tidaklah mudah. Dibutuhkan perangkat keilmuan yang memadai. Di sinilah nilai penting studi stilistika dalam pembacaan Al-Qur’an.

Kajian Penelitian Stilistika

(dikutip dari www.infoskripsi.com)

Pengertian

Stilistika berasal dari Bahasa Inggris yaitu “Style” yang berarti gaya dan dari bahasa serapan “linguistic” yang berarti tata bahasa. Stilistika menurut kamus Bahasa Indonesia yaitu Ilmu Kebahasaan yang mempelajari gaya bahasa. Sedangkan menurut C. Bally, Jakobson, Leech, Widdowson, Levin, Ching, Chatman, C Dalan, dan lain-lain menentukan stilistika sebagai suatu deskripsi linguistik dari bahasa yang digunakan dalam teks sastra. Bagi Leech, stilistik adalah “simply defined as the (linguistic) study of style.

Wawasan demikian sejalan dengan pernyataan Cummings dan Simmons bahwa studi bahasa dalam teks sastra merupakan… branch of linguistic called stylistic. Dalam konteks yang lebih luas, bahkan Jakobson beranggapan bahwa poetics (puitika) sebagai teori tentang system dan kaidah teks sastra sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Linguistic.

Bagi Jakobson:

Poetics deals with problem of verbal structure, just as he analysis of painting is concered with pictorial structure since linguistics is the global science of verbal structur, poetics may be regarded as an integral of linguistic (Amminuddin :1995 :21).

Berbeda dengan wawasan di atas, Chvatik mengemukakan Stilistika sebagai kajian yang menyikapi bahasa dalam teks sastra sebagai kode estetik dengan kajian stilistik yang menyikapi bahasa dalam teks sastra sebagaimana bahasa menjadi objek kajian linguistik (Aminuddin :1995 :22). Sedangkan menurut Rene Wellek dan Austin Warren, Stilistika perhatian utamanya adalah kontras system bahasa pada zamannya (Wellek dan Warren : 1990 : 221).

Bertolak dari berbagai pengertian di atas, Aminuddin mengartikan stilistika sebagai studi tentang cara pengarang dalam menggunakan system tanda sejalan dengan gagasan yang ingin disampaikan dari kompleksitas dan kekayaan unsur pembentuk itu yang dijadikan sasaran kajian hanya pada wujud penggunaan system tandanya. Walaupun fokusnya hanya pada wujud system tanda untuk memperoleh pemahaman tentang ciri penggunaan system tanda bila dihubungkan dengan cara pengarang dalam menyampaikan gagasan pengkaji perlu juga memahami (i) gambaran obyek/peristiwa, (ii) gagasan, (iii) ideologi yang terkandung dalam karya sastranya (Aminuddin : 1995 :46).

Prosedur Kajian Stilistika

Kajian Stilistika merupakan bentuk kajian yang menggunakan pendekatan obyektif. Dinyatakan demikian karena ditinjau dari sasaran kajian dan penjelasan yang dibuahkan, kajian stilistika merupakan kajian yang berfokus pada wujud penggunaan system tanda dalam karya sastra yang diperoleh secara rasional-empirik dapat dipertanggung jawabkan. Landasan empiric merujuk pada kesesuian landasan konseptual dengan cara kerja yang digunakan bila dihubungkan dengan karakteristik fakta yang dijadikan sasaran kajian.

Pada apresiasi sastra, analisis kajian stilistika digunakan untuk memudahkan menikmati,memahami,dan menghayati system tanda yang digunakan dalam karya sastra yang berfungsi untuk mengetahui ungkapan ekspresif yang ingin diungkapkan oleh pengarang.

Dari penjelasan selintas di atas dapat ditarik kesimpulan tentang analisis yang dilakukan apresiasi sastra meliputi:

1. Analisis tanda baca yang digunakan pengarang.
2. Analisis hubungan antara system tanda yang satu dengan yang lainnya.
3. Analisis kemungkinan terjemahan satuan tanda yang ditentukan serta kemungkinan bentuk ekspresi yang dikandungnya (Aminuddin : 1995 :98).
4. Kaitannya dengan kritik sastra, kajian stilistika digunakan sebagai metode untuk menghindari kritik sastra yang bersifat impesionistis dan subyektif. Melalui kajian stilistika ini diharapkan dapat memperoleh hasil yang memenuhi kriteria obyektifitas dan keilmiahan (Aminuddin :1995 : 42).

Pada kritik sastra ini prosedur analisis yang digunakan dalam kajian stilistika, diantaranya :

1. Analisis aspek gaya dalam karya sastra.
2. Analisis aspek-aspek kebahasaan seperti manipulasi paduan bunyi, penggunaan tanda baca dan cara penulisan.
3. Analisis gagasan atau makna yang dipaparkan dalam karya sastra (Aminuddin : 1995 :42-43).

Implikasi Analisis Kajian Stilistika dalam Puisi Goenawan Mohammad

Kwartin Tentang Sebuah Poci

Pada keramik tanpa nama itu
Kulihat kembali wajahmu
Mataku belum tolol, ternyata
untuk sesuatu yang tak ada

Apa yang berharga pada tanah liat ini
Selain separuh ilusi
Sesuatu yang kelak retak
dan kita membikinnya abadi

1. a. Analisis Sistem Tanda yang Digunakan Pengarang

Pada puisi Goenawan Mohammad di atas bila diperhatikan terdapat paparan gagasan dalam komunikasi keseharian, namun jika ditinjau lebih lanjut dalam setiap kata, larik, bait dan tanda yang digunakan tentulah memiliki beban maksud penutur. Misalnya pada larik “sesuatu yang kelak retak” dapat menuasakan gagasan kehidupan manusia itu tidak abadi. Serta penggunaan lambang retak biasanya mengacu pada benda yang mudah pecah namun di sini pengarang ingin memberikan efek emotif sehingga retak tak lagi mengacu pada makna realitas namun secara asosiatif dihubungkan dengan kematian atau kefanaan tubuh manusia.

* b. Analisis Gaya Pemilihan Kata

Gaya pemilihan kata pada dasarnya digunakan pengarang untuk memberikan efek tertentu serta untuk penyampaian gagasan secara tidak langsung sehingga memiliki kekhasan tersendiri. Pada puisi Goenawan Mohammad pun terdapat manipulasi penggunaan kata misalnya pada larik “Apa yang berharga pada tanah liat ini” Penggunaan kata tanah liat pada paparan tersebut dapat diartikan dengan apa yang berharga dari tubuh manusia ini apabila pengarang menuliskan gagasan dengan “Apa yang berharga pada tanah liat ini, tanah liat hanyalah tanah yang halus. Tentu asosiasinya menjadi lain.

* c. Analisis Penggunaan Bahasa Kias

Bahasa kias merupakan penggantian kata yang satu dengan kata yang lain berdasarkan perbandingan ataupun analogi ciri semantis yang umum dengan umum,yang umum dengan yang khusus ataupun yang khusus dengan yang khusus. Perbandingan ataupun analogi tersebut berlaku secara proporsional, dalam arti perbandingan itu memperhatikan potensialitas kata-kata yang dipindahkan dalam menggambarkan citraan maupun gagasan baru (Aminuddin : 1995 : 227).

Kiasan yang dimaksud memiliki tujuan untuk menciptakan efek lebih kaya, lebih efektif, dan lebih subyektif dalam bahasa puisi. Pada puisi Goenawan Mohammad kiasan yang banyak digunakan adalah metafora yakni kiasan langsung, artinya benda yang dikiaskan langsung itu tidak disebutkan. Jadi ungkapan itu langsung berupa kiasan. Contoh klasik : Lintah darat, bunga bangsa, kambing hitam dan sebagainya (Herman J. Waluyo : 1987 : 84). Dalam “Kwatrin Tentang Sebuah Poci” Goenawan Mohammad, wajah manusia dikiaskan sebagai sebuah keramik tanpa nama.

d. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian dan data konkret. Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih konkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran atau cita rasa.

Baris-baris puisi Goenawan yaitu “Pada keramik tanpa nama itu kulihat kembali wajahmu” menunjukkan adanya pengimajian secara visual (melukiskan sesuatu melalui imaji penglihatan).

e. Analisis Penggunaan Bunyi

Pada kutipan puisi Goenawan Mohammad terdapat kesamaan rima yakni pada kata “ini” yang terdapat dalam baris ke-5 dan “ilusi” pada baris ke-6 serta terdapat juga kesamaan rima yakni pada baris ke-7 pada kata “kelak retak.”

f. Analisis Makna puisi

Pada puisi Goenawan Mohammad gagasan yang ingin disampaikan dalam puisi “Kwartin Tentang Sebuah Poci” adalah kehidupan yang tak abadi namun dipaparkan semisal dalam larik pada keramik tanpa nama itu / kulihat kembali wajahmu dapat diasosiasikan, keramik pada larik tersebut maknanya adalah benda yang terbuat dari tanah liat dan sifatnya mudah pecah hal ini disamakan dengan manusia yang merupakan benda dan tubuhnya bisa rusak kemudian larik mataku belum tolol, ternyata / untuk sesuatu yang tak ada dapat diasosiasikan dengan melihat sesuatu yang akan musnah untuk larik Apa yang berharga pada tanah liat ini / selain separuh ilusi dapat diasosiasikan sebagai apa yang berharga pada tubuh manusia selain bayang-bayang dan larik terakhir yaitu sesuatu yang kelak retak / dan kita membikinnya abadi dapat diasosiasikan dengan tubuh manusia ini seakan hanya bayang-bayang yang suatu saat akan rusak / tidak abadi dan melalui tubuh manusia yang tak abadi ini manusia membuat sesuatu yang abadi.

Daftar Rujukan

Aminuddin. 1995. Stilistika, Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya Sastra. Semarang: IKIP Semarang Press.

Waluyo, Herman. J. 1987. Teori dan Apresiasi puisi. Jakarta: Erlangga.

Wellek, Rene, dan Warren, Austin. 1990. Teori Kesusasteraan.

Indonesia mengalami proses panjang sebelum terbentuk menjadi sebuah negara besar dengan mayoritas penduduknya yang beragam Islam.

Saat Wali Songo mulai menyebarkan agama Islam, lalu menggabungkan dengan tradisi setempat, asimilasi penyebaran Islam melahirkan salah satunya adalah Garebeg atau yang lebih dikenal sebagai festival tahunan Sekaten dalam rangka maulud Nabi Muhammad SAW. Keragaman ini terasa berbeda di setiap pulau, namun tetap memiliki akar satu yang cukup kuat.

Jauh sebelum itu, pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi atau duapuluh tahun wafat Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan mengirim delegasi ke China untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Selama empat tahun perjalanan, utusan Utsman ternyata sempat singgah di daerah kepulauan, tepatnya di pulau Sumatera. Kemudian Dinasti Umayyah memulai perdagangan dengan penduduk di pantai barat Sumatera. Inilah awalnya penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Sejak itu pelaut dan pedagang muslim terus berdatangan dengan membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini selain juga berdakwah. Lalu di Aceh, kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yaitu Kerajaan Pasai. Marcopolo juga pernah menyebutkan bahwa ia pernah singgah di Pasai tahun pada tahun 692 H / 1292 M di saat telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi, menuliskan berita saat ia singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M; ia menulis bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi’i.

Sebagai bukti penyebaran agama Islam di Indonesia, bukti tertua terdapat di Gresik, Jawa Timur yaitu kompleks makam Islam, dengan makam tertua Fathimah binti Maimun yang berusia 475H (1082 M) saat masih berdiri Kerajaan SIngasari. Dari bentuk makam ini, terlihat bahwa bentuknya bukan buatan penduduk asli, tetapi makam yang dibuat oleh para pedagang Arab.

Sampai abad ke-8 H atau 14 M, pengislaman penduduk pribumi masih berlangsung sporadis, namun pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Indonesia secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Hal ini terbukti dengan berdirinya kerajaan berlatarbelakang Islam yang kental seperti Kerajaan Ternate, Aceh Darussalam, Demak, Cirebon, Malaka. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini kebanyakan berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra-Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan cara berperang atau usaha merebut kekuasaan kerajaan yang sudah ada.

Inskripsi Islam Tertua Di Indonesia

Kode buku: K01CGLK01
Pengarang: Claude Guillot & Ludvik Kalus
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Halaman: 181
Harga toko: Rp 25.000,- (HARGA INIBUKU Rp 21.250,-)
Kategori: sejarah

Deskripsi : Masuknya Islam merupakan salah satu perubahan terbesar sepanjang sejarah Nusantara. Kendati demikian, sejarah periode itu tertutup kabut legenda epik maupun babad dan hikayat yang bertujuan politis. Buku ini menyingkap kabut sejarah masuknya Islam ke Nusantara dengan memakai epigrafi-epigrafi (inskripsi) Islam sebelum abad ke-17.

Telaah inskripsi ini mengguggurkan banyak hal yang selama ini kadung diterima sebagai fakta sejarah masukknya Islam di Nusantara.

Salah satu contoh adalah dugaan bahwa Sunan Kudus merupakan sosok anonim di antara Wali Songo. Buku ini memperlihatkan bahwa Sunan Kudus ialah pemimpin gerakan Islam radikal. Ia bahkan pernah berjuang mendirikan negara agama sendiri ketika Kerajaan Demak dilanda Islam moderat. Kejutan lain ketika terungkap bahwa batu-batu nisan Leran yang dianggap sebagai gelagat kehadiran agama Islam di Jawa, ternyata tiba di Jawa karena pernah dipindahkan dari tempat asal sebagai tolak bara (pemberat kapal) dan jangkar.

***

Dengan masuknya Islamn penduduk pribumi Nusantara serta terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah – terutama Belanda – menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.

Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.

Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi’i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

pustaka-muslim-muslimah.jpg

Sedekah Cinta: Perjuangan Seorang Ibu Melepaskan Putranya dari Cengkeraman Leukemia dengan Terapi Sedekah

Pengarang: Diana Ekarini dan Ary Nilandari
Penerbit: Pustaka Mizan
Halaman: 188
Harga toko: Rp 49.500,- (HARGA INIBUKU Rp 42.075,- klik sini) Hardcover

Deskripsi : Langit terasa runtuh ketika Diana mengetahui putranya, Abi, divonis leukimia. Sejuta tanya seketika tumbuh di hatinya. Mengapa Tuhan secepat ini berencana merengut nyawa anakku? Mengapa Tuhan memberi ujian yang teramat berat bagiku?

Pilihan tunggal secara medis untuk mengobati Abi adalah Kemo Theraphy. Keputusan yang tidak mudah bagi banyak orangtua. Satu hal karena biaya yang tidak ringan. Sementara proses Kemo Theraphy tidak boleh terputus selangkah pun. Hal lain adalah mitos-mitos menyeramkan yang akan dialami semasa menjalani Kemo Theraphy.

Tapi Ibu mana yang merelakan anaknya terus dicengkeram maut?

Atas petunjuk-NYA, Diana memutuskan untuk menjalani terapi sedekah. Dengan bersedekah, Diana berharap doa-doanya akan lebih mudah dikabulkan. Dan itu terbukti!

Begitu banyak hikmah yang dipetik Diana saat menjalani ujian kehidupannya. Banyak pula karunia Allah yang dirasakannya setelah menjalani terapi sedekah. Dengan membaca buku ini, kita akan menemukan banyak hikmah yang menggetarkan dan mampu meningkatkan kualitas keimanan kita!

“Membuktikan bahwa sedekah bisa membantu proses penyembuhan.”
-Ustad Yusuf Mansur, Wisata Hati

“Mengharukan! Buku ini sebagai bukti keajaiban sedekah.”
-Anneke Puteri, Artis dan Pengajar di a Klinik Akting Plus

Diorama Sepasang Albanna

Penulis: Ari Nur
Jumlah Halaman: 216
Penerbit: Mizan Pustaka
Harga: Rp 32.500,- (HARGA INIBUKU Rp 27.625,- klik sini)

Rani meraih telapak tangan Siva, sahabatnya. Dia membuat coretan bstrak dengan jarinya, sebuah garis lurus yang terpenggal oleh komposisi garis berbentuk persegi panjang.
“Rasulullah pernah menggambar seperti ini di tanah dengan ranting. Garis lurus ini menggambarkan hidup kita, cita-cita kita dan kotak ini adalah kematian yang akan memenggalnya.”

Rani, arsitek muda yang cerdas, memiliki impian indah dalam hidupnya mendirikan biro arsitek dengan nama AlBanna yang berarti sang Pembangun. Namun kerikil tajam senantiasa merintangi langkahnya, terutama dari Ryan, bosnya di Kan Petra. Pria yang banyak pemujanya itu ternyata diam-diam menaruh hati kepada Rani. Penaut dua hati mereka adalah saat mereka menyadari sama-sama mengidolakan sosok Imam Hasan Al-Banna. Sayangnya, saat Rani kemudian menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada Ryan, dia ditinggalkan begitu saja tanpa jejak yang pasti. Semua membalikkan hidup Rani hingga dia terpuruk dalam kegalauan.

Sanggupkah Rani bangkit untuk menjalani kembali hidupnya yang luluh lantah? Akankah Ryan kembali menyemangati hidup dan cintanya?

Novel ini berhasil meramu kisah cinta dengan dunia arsitektur yang penuh pelajaran berharga. A romantic story in different way ….

Bukti Cintaku Pada-Mu: Tatkala Jilbab Bukan Penjara (Hardcover)

Penulis: Astrie Ivo
Halaman: 120
Penerbit: Mizan Pustaka
Harga toko: Rp 39.500- (HARGA INIBUKU Rp 33.575,- klik sini)

“Aku betul-betul malu pada Dia Yang Maha Kasih, ternyata ibadahku selama masih kurang. Terutama sekali ketika aku baru memahami ayat-ayat cinta-Nya tentang berhijab. Tentu saja hal ini membuatku tak tenang dan merasa dibayangi. Aku berusaha memenuhi perintah-Nya dengan meminta restu pada keluarga dan orang-orang tercinta. Namun perjuanganku tidaklah semudah yang kubayangkan, banyak rintangan dan halangan yang membuatku semakin kuat untuk berjilbab.”

Itulah salah satu kisah perjuangan Astrie Ivo dalam menjalankan ibadah yang sejati. Lebih tepatnya buku ini sebagai bukti cintanya pada Sang Maha Rahman dan Rahim. Dengan bahasa tutur dan kejujurannya dalam berkisah membuat kita secara tidak langsung akan merasakan manfaat dari tapak-tapak perjuangan Astrie Ivo . Inilah Bukti Cintaku Pada-Mu.

Sesungguhnya kecantikan wanita yang hakiki ada di selembar kain yang menutupi mahkota rambut indahnya…jilbab…dan Astrie Ivo adalah salah satu wanita yang dipandang cantik, tapi tidak berujung pada syahwat.
-Ustad Jefri Al Bukhori

Melalui pengalamannya yang sangat menarik, menjadi motivasi Muslimah untuk berkerudung!
-Inneke Koesherawati, Artis dan Presenter

Subhanallah, janji Allah selalu benar. Satu langkah kita menuju kepada-Nya, seribu langkah Allah menuju kepada kita. Itu yang kurasakan ketika aku memakai jilbab. Bunda Astrie Ivo menginspirasiku untuk berjilbab.
-Zaskia A. Mecca, Artis dan Bintang Iklan

Tragedi Nadra

Penulis: ISA KAMARI
Halaman: 324
Penerbit: Hikmah
Harga toko: Rp 38.500,- (HARGA INIBUKU Rp 32.275,- klik sini)

Peristiwa berdarah, tragedi antarbangsa yang mengatasnamakan agama itu terjadi pada 11-13 Desember 1950 di Singapura dalam bentuk kerusuhan dahsyat. 18 orang terbunuh, 173 orang luka parah. Pemicunya adalah Nadra. Gadis 13 tahun yang diperebutkan hak asuhnya ini menjadi isu internasional, bahkan sampai saat ini.

Nadra, bernama asli Maria Hertogh, adalah gadis Belanda. Ibunya, Adeline, yang tak mampu membiayainya saat dia berusia lima tahun, memberikannya kepada Aminah, perempuan Melayu yang banyak membantu keluarga mereka dan tak bisa memiliki anak sendiri. Bahkan, Adeline telah mengizinkan Maria diasuh secara Islam.

Tumbuhlah Maria sebagai Nadra, gadis yang meski berparas Eropa, memiliki sifat dan kebiasaan seorang muslimah Melayu. Dia memiliki kehidupan yang tenang dan bahagia ketika orangtua kandungnya mencarinya, ingin mengklaim hak asuh atasnya kembali. Saat itu, di usia tiga belas tahun, Nadra yang baru saja menikah dengan pria pujaan hatinya, diperebutkan. Sidang demi sidang di pengadilan Singapura memicu banyak pihak bersimpati. Tragedi dua keluarga menjadi tragedi bangsa yang membawa nama budaya dan agama. Siapakah yang sebenarnyaberhak dan lebih mencintai Nadra, ibu kandungnya ataukah ibu angkatnya?

“Kekuatan agama, harga diri bangsa, dan semangat kemerdekaan menjadi latar, yang mencengkeram jiwa, dalam kisah Nadra. Ditambah pula, pertarungan di persidangan, yang berusaha memisahkan Nadra dengan suami dan ibu angkatnya. Peristiwa yang terjadi setelah masa Perang Dunia II di Singapura ini telah dilukiskan dengan sangat halus dan hidup oleh penulis. Seolah-olah, kita berada dalam cerita dan ikut merasakan perasaan orang-orang yang menyayangi Nadra.”
-Prof. Dr. Nik Abdul Aziz, Universitas Kebangsaan Malaysia

“Rasakanlah halusnya jiwa Nadra dan kasih sayang orangtua kandungnya, yang akhirnya membawa luka. Sudah seharusnya, nilai agama dan nilai bangsa tidak boleh dijualbelikan.”
-Aie, Novelis Grafis Malaysia

“Sebuah pertarungan budaya dan agama yang kesannya masih terasa hingga saat ini. Meskipun sudah berlalu dalam beberapa dekade, kisah Nadra tetap terpahat rapi dalam lipatan sejarah bangsa.”
-Prof. Madya Nor Anita M. M Nordin, Pemenang Hadiah Bahasa Malaysia

“Novel sejarah Atas Nama Cinta karya Isa Kamari ini akan membuka dan mendobrak pikiran kita semua akan arti cinta, pengorbanan, dan kemanusiaan yang sejati. Atas Nama Cinta berusaha menjadi novel simbol genre sejarah dalam dunia sastra Melayu.”
-Razak Ismail, sastrawan Singapura

“Kali ini, dengan lahirnya novel Atas Nama Cinta, saya membayangkannya sebagai sebuah pembulatan tekad dari seorang sastrawan, yang telah membuktikan kedudukannya sebagai novelis sejati.”
-Roslie Sidik, cerpenis Singapura

“Kisah Nadra telah disampaikan dengan bahasa yang halus dan jelas. Bahasanya membuai jiwa dengan rasa sedih dan kesal. Semoga bangsa Melayu di seluruh Nusantara dapat mengambil pelajaran darinya….”
-Yang Berbahagia, Haji Zakarrya Adam, Sekretaris Negara Kementerian Agama dan Kepercayaan Kamboja

doa-zikir.jpg

Doa & Zikir Mukjizat Nabi & Rasul

Disarikan Langsung dari Alquran, Lengkap dengan Kisahnya
Penulis: Husain Watsiqi
Penerbit: Pustaka Zahra
Terbit : Maret 2008
Halaman: 304
Harga toko: Rp 35.000,- (HARGA INIBUKU Rp 29.750,- klik sini)

Deskripsi:

Ya Tuhanku, berikanlah aku hikmah, masukkanlah aku ke golongan orang-orang yang saleh… dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan….

Inilah salah satu kumpulan zikir terbaik dari khazanah Islam. Zikir-zikir ini adalah warisan para nabi, yang telah terbukti amat MUSTAJAB. Tentu saja, karena memang tiada seorang pun yang menguasai “seni” berdoa melebihi para kekasih Allah. Zikir-zikir ini juga diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran. Ini merupakan salah satu bukti betapa agungnya kedudukan zikir-zikir ini di sisi-Nya.

Dengan mengamalkan zikir-zikir dalam buku ini, insya Allah Anda akan dapat merasakan sendiri keagungan lisan-lisan suci para kekasih Allah dan kedahsyatan pengaruhnya; bisa menghadirkan “keajaiban-keajaiban” dalam kehidupan Anda layaknya mukjizat para nabi. Selamat menapaki ranah keajaiban!

Dalam menghadapi setiap masalah dan kesulitan, hendaknya kita selalu berharap dan menghadap Allah SWT. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Ilahi, karena setiap jeritan siapa pun dan di mana pun pasti didengar-Nya.

“Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan setan. Dan aku berlindung kepada-Mu, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.” (Doa Perlindungan Nabi Muhammad saw.)

24 Jam Hidup Dengan Doa Amal Rosul

Penulis: Abu Bakar bin As-Sina
Penerbit: Pustaka Mizan
Halaman: 344
Harga toko: Rp 43.000,- (HARGA INIBUKU Rp 36.550,- klik sini)

“Doa itu merupakan inti ibadah,” demikian sabda Nabi Muhammad Saw. dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari. Meskipun tata cara berdoa tidak menuntut syarat dan rukun yang ketat, namun teladan Rasulullah sangatlah dibutuhkan. Di samping berdoa, kegiatan (amalan) Nabi Saw. sehari-hari juga penting untuk diteladani oleh setiap Muslim.

Buku ini memberikan tuntunan praktis bagi Anda dalam berdoa dan menjalankan berbagai kegiatan (amalan) harian: sejak bangun tidur, keluar rumah, bekerja, menghadapi orang sakit, hingga tidur kembali. Di samping kelengkapan materi yang disajikan, buku ini juga memiliki nilai lebih ketimbang buku sejenis, karena para pembaca diajak menghayati kembali kegiatan dan doa-doa yang pernah diajarkan Rasulullah dari sumber-sumber yang terpercaya. Dengan demikian, seolah-olah pembaca sedang ‘bersama-sama’ Rasulullah dalam melakukan doa dan kegiatan keseharian.

Untuk menjangkau kalangan pembaca yang lebih luas, buku kumpulan hadis ini juga dilengkapi dengan khat Arab dan bacaan latin (transliterasi)-nya sekaligus.

Do’a Sebagai Penyembuh

Penulis: Muhammad Mahmud Abdullah
Halaman: 298
Penerbit: Mizan Pustaka
Harga toko: Rp 25.000,- (HARGA INIBUKU Rp 21.250,- klik sini)

Zaman terus-menerus bergerak dan berubah. Kekompleksan masalah kehidupan yang dihadapi manusia–terutama penyakit-penyakit modern yang kini banyak melanda manusia–tidak lagi cukup hanya dipecahkan lewat solusi medis atau penyembuhan yang bersifat material. Diperlukan juga pemecahan canggih yang mengacu ke nilai-nilai spiritual, termasuk dalam hal penyembuhan. Tidak hanya agamawan, sebagian ilmuwan pun berpendapat begitu.

Dr. Harold Koenig, seorang peneliti dari Duke University, AS, misalnya, dalam International Journal of Psychiartry ini Medicine edisi Agustus 1998, mengatakan, “Kita kini tahu bahwa agama dan ibadah tidak berdampak negatif bagi kesehatan seseorang. Sebaliknya, agama dan ibadah justru memiliki arti positif (bagi kesehatan seseorang).”Doa sebagai Penyembuh ingin menunjukkan betapa penting peran daya-daya spiritual dalam mengobati pelbagai ayat-ayat Al-Quran dan Hadis yang berkaitan dengan penyembuhan, penjagaan diri dari setiap kejahatan makhluk, dan penenteraman hati yang gelisah.

Buku ini dapat dijadikan pegangan bagi yang menghendaki kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta cocok bagi yang sedang mengalami stres atau tekanan hidup.

Indahnya Berdoa: Meresapi Keintiman dengan Tuhan

 

Penulis: Muhammad Al-Ghazali
Jumlah Halaman: 272
Penerbit: Hikmah
Harga: Rp 33.500,- (HARGA INIBUKU Rp 28.475,- klik sini)

Menghambakan diri kepada Allah adalah derajat mulia yang tidak diberikan kepada semua orang. Hanya orang-orang yang lulus seleksi dan memiliki sifat-sifat tertentu saja yang memperolehnya. Penghambaaan yang sempurna hanya diperoleh orang yang disinari cahaya keyakinan. Ia terbang menghadap Tuhannya dengan sayap rindu dan cinta. Begitulah kondisi seorang hamba ketika ia sedang meresapi keintiman dengan Tuhan. Segala aktivitas yang menyangkut penghambaan kepada Tuhan terasa sangat indah. Dalam keintiman itulah seorang hamba dapat melihat ketuhanan dan penghambaan yang sempurna. Relung jiwanya dipenuhi rasa simpati dan pesona terhadap Sang Pencipta Yang Mahaluhur.

Buku Indahnya Berdoa ini merekam sisi-sisi terindah penghambaan manusia kepada Tuhannya. Pembahasannya didasarkan pada sisi kehidupan agung Rasulullah dari aspek zikir dan doa.

Daftar Isi

Cara Muhammad Memperkenalkan Kita dengan Tuhan —-9
Cinta Sebagai Fondasi dan Rindu Sebagai Bangunan ———17
24 Jam Bersama Rasulullah Saw. ———23
Indahnya Doa Setelah Makan dan Minum ——–37
Majelis Nubuwah ——–45
Malam yang Indah ———- 49
Dalam Samudra Kehidupan ——-65
Membangun Rumah Tangga Islami ————- 69
Perjuangan Demi Sesuap Nasi ———83
Musafir yang Asing—-105
Kesulitan-Kesulitan Dunia—-125
Memanfaatkan Posisi dengan Doa—-157
Meresapi Makna Ibadah—-167
Zikir Indah Membuat Hati Tergugah—-203
Meneladani Orientasi Perjuangan Rasulullah Saw.—-235
Catatan-Catatan—-267

mengajar-anak.jpg

Untuk Cahaya Mataku : Nasihat Seorang Ayah untuk Ananda Tercinta

Penulis: F. Kusnandar Hidayat
Halaman: 164
Penerbit: Hikmah
Harga toko: Rp 20.000,- (HARGA INIBUKU Rp 17.000,- klik sini)

Anak adalah manusia suci. Ia terlahir dalam keadan polos, jujur, dan bersih. Warna-warni tingkah lakunya ditentukan oleh orangtua dan lingkungannya. Untuk mempertahankan kesucian anak berarti harus memberinya nilai-nilai suci yang telah diwartakan oleh agama.

Orangtua, kata Uri Bronfenbrenner, spesialis pengembangan anak dari Cornell University, sering sibuk dalam “merekayasa” anak. Bagaimana merencanakan agar anak menjadi yang terbaik, bagaimana agar cita-citanya tercapai, pada waktu yang bersamaan orangtua cemas apakah semua rencananya akan berjalan baik. Di sisi lain, anak-anak hidup dalam kubangan informasi yang begitu banyak dan pesat sehingga godaan untuk ikut larut sangatlah besar. Pada titik inilah sebuah panduan diperlukan ntuk menepis kecemasan dan merangsang kreativits positif anak, tanpa menafikan kesuciannya.

Buku Untuk Cahaya Mataku ini berusaha menjernihkan kembali riuh-rendahnya obsesi orangtua dan menawarkan makna yang mengikat akal, emosi, dan hati nurani. Sesungguhnya anak adalah cahaya mata yang akan memancarkan nilai-nilai yang tertanam di dala dirinya dan agar berguna bagi semua.

“Buku ini kiranya merupakan salah satu alternatif jawaban bagi kegamangan kebanyakan orangtua dalam menghadapi zman yang serba tidak pasti ini. Ketika orang mulai menyadari keterbatasan kecerdasan logika, ketika orang mulai melirik berbagai bentuk kecerdasan lain yang dianggap mampu untuk menhadapi zaman yang semakin kompleks, buku ini kiranya bisa menjadi salah satu tuntutan bagi para orangtua untuk menumbuhkan kecerdasan tersebut pada putra-putrinya tersayang.” Dr. Seto Mulyadi

Cara Mengatasi Gejolak Emosi Anak : Panduan Islam dalam Mendidik Anak Supaya Percaya Diri

Penulis: Dr. Malak Jurjis
Jumlah Halaman: 188
Penerbit: Hikmah
Harga toko: Rp 24.000,- (HARGA INIBUKU Rp 20.400,- klik sini)

Sebagian pakar berpendapat bahwa faktor utama penyebab gejolak emosional dan tekanan psikologis anak adalah perasaan bahwa dirinya tidak mampu, perasaan bahwa dirinya dimusuhi serta perasaan bahwa dirinya dikucilkan. Semua ini merupakan akibat dari kurangnya simpati keluarga pada mereka, tidak terlimpahnya rasa cinta yang dibutuhkan, tidak adanya pengawasan orangtua, serta tidak adanya perhatian pada anak. Contoh praksis hal tersebut adalah perilaku buruk orang tua seperti pilih kasih, diskriminasi antara anak laki-laki dan perempuan, tidak menepati janji dan mengurangi kebutuhan-kebutuhan pokok anak. Karena itu, anak akan menjadi tidak tenang, banyak melamun, tempramental, menangis, mudah emosi dan marah karena hal sepele, kejang urat syaraf sambil berteriak histeris, dan lain-lain.

Sering kali, ketika timbul masalah gejolak emosi anak yang seperti itu pada orangtua merasa kebingungan. Buku ini bisa menjadi panduan bagi mereka yang merasa bingung menghadapi masalah tersebut. Di dalam buku ini pembaca akan menemukan beberapa hal penting:
* Bagaimana mengenal dan menanggulangi gejolak emosional anak.
* Bagaimana mengetahui dan mengatasi faktor yang membuat anak takut dan tidak percaya diri.
* Masalah-masalah sulit tidur dan enuresis yang terjadi pada anak.
* Masalah makanan anak dan terapinya.

Kiat Menjadi Orang Tua Bijak : Belajar dari Kesuksesan Luqman Hakim dalam Mendidik Anak

Penulis: Syarif Hade Masyah
Jumlah Halaman: 212
Penerbit: Hikmah
Harga toko: Rp 25.000,-

Tidak mudah untuk menjadi orangtua di zaman seperti sekarang ini. Maklum saja, sekarang ini orangtua punya banyak pesaing; televisi, bintang sinetron pujaan, grup band favorit, dan teman-teman sejawat (peer group) yang setiap hari menjadi teman bagi anak-anak. Anak-anak sekarang sudah lebih pintar, bahkan lebih berani dari orangtua mereka. Pendek kata, orangtua sekarang akan dibuat kewalahan oleh ulah anaknya sendiri.

Buah Hati Rasulullah : Mengasuh Anak Cara Nabi

Penulis: Fuad Kauma
Jumlah Halaman: 172
Penerbit: Hikmah
Harga toko: Rp 19.000,-

Anak adalah amanat Tuhan yang tak ternilai harganya. Kesucian jiwa seorang anak merupakan pertaruhan bagi setiap orang tua agar tak ternoda. Oleh karena itu, setiap perkembangan jiwa dan raga anak harus menjadi perhatian serius seetiap orangtua. Jangan sampai kesucian jiwa anak terkontaminasi oleh virus-virus kemungkaran yang dapat merusak akidahnya, pendidikannya, akhlaknya dan masa depannya. Salah satu caranya adalah jiwa mereka yang masih suci dan polos harus ditanami akidah ketauhidan, ditaburi benih-benih akhlak yang mulia, disirami kasih sayang, dan diberikan perhatian lebih. Insya Allah mereka akan menjadi anak yang saleh. Inilah yang dilakukan oleh Rasulullah dalam rangka mempersiapkan generasi yang tangguh dan berkualitas.

Dalam buku ini penulisnya menyajikan tatacara Rasulullah Saw. dalam mendidik anak. Mendidik tidak sekadar mengajari, tapi juga bersikap, bergaul, dan memberi teladan pada anak. Rasulullah melakukan itu semua, karena anak merupakan buah hati dan makhluk suci.

“Anak adalah ‘buah hati’, karena itu termasuk dari bau surga” (HR Tirmidzi)

Menghadapi kenyataan seperti itu tentu saja para orangtua harus lebih bijak dan arif. Mereka harus sadar bahwa zaman memang sedang berubah. Orangtua tidak bisa sepenuhnya mengendalikan kehidupan anak. Kesuksesan Luqman Hakim – karakter seorang ayah yang diceritakan dalam Al Quran- bisa menjadi teladan yang baik dalam mendidik anak. Masa Luqman Hakim mungkin sudah jauh berselang, tapi pengetahuan dari masa lalu selalu berguna di masa mendatang.

Ada beberapa poin penting yang bisa Anda dapatkan dari buku ini:
* Luqman Hakim dalam penjelasan Al Quran dan Hadis Nabi.
* Identitas dan biografi Luqman Hakim.
* Berkenalan lebih jauh dengan Luqman Hakim; apakah dia tokoh nyata atau fiktif.
* Kiat-kiat Luqman Hakim dalam mendidik anak.
* Hikmah-hikmah yang dapat dipetik dari kehidupan Luqman Hakim.

Syarif Hade Masyah lahir di Pasuruan, 29 Desember 1979. Pendidikan sarjananya diselesaikan pada Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Jakarta (2001) dan pendidikan magisternya diselesaikan pada Program Pascasarjana Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universiats Indonesia (2004), Pendidikan nonformalnya ditempa di Pondok Pesantren An-Nur Lasem dan Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunah Jakarta.

Rasulullah Mencintai Binatang

Penulis: Fuad Kauma
Halaman: 172
Penerbit: Hikmah
Harga toko: Rp 19.500,- (HARGA INIBUKU Rp 16.575,- klik sini)

Binatang adalah ciptaan Allah Swt. yang kehadirannya membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Manusia bisa memakan daging binatang, tenaganya bisa untuk mengangkut barang, bisa dijadikan tunggangan, untuk menjaga rumah, dan melacak pencuri atau penjahat. Namun kerap kali sikap manusia terhadap binatang tidak menunjukkan sifat kasih sayang, bahkan menganiaya dan membunuhnya. Padahal binatang — sama seperti manusia– memiliki perasaan dan membutuhkan perhatian dan cinta. Rasulullah Saw. memahami dengan baik perasaan dan karakter binatang. Beliau juga mengetahui kelebihan dan manfaat binatang. Hal ini tecermin dalam sikap Rasulullah yang selalu menjaga, melindungi, menyayangi, dan membela hak-hak binatang.

Buku ini jelas berharga bagi pendidikan jiwa seorang muslim. Ia memaparkan sekaligus membuktikan sisi lain dari keteladanan yang dibawa oleh Rasulullah Saw., yang patut diikuti oleh pengikutnya. Cara beliau menghadapi dan memperlakukan binatang adalah warisan berharga bagi generasi muslim, namun warisan itu kini sepertinya terlupakan!

Daftar Isi
Bagian Pertama
BEBERAPA AJARAN RASULULLAH YANG TERKAIT DENGAN BINATANG
1. Cara Melepas Binatang Buruan——-1
2. Cara Menyembelih Binatang———3
3. Cara Membasuh Jilatan Anjing——–7
4. Cara Memanah Binatang———11
5. Rusulullah Mengajari Menyamak Kulik———17

Bagian Kedua
RASULULLAH MENYAYANGI BINATANG———41
1. Rasulullah Menyembuhkan Gigitan Ular——–43
2. Rasulullah Memerah Air Susu Kambing———47
3. Rasulullah Suka Memberi Sahabat Binatang——51
4. Rasulullah Berdialog dengan Anjing——–55
5. Rasulullah Sayang terhadap Binatang yang Menyusui—–58

Bagian Ketiga
BEBERAPA LARANGAN RASULULLAH YANG TERKAIT DENGAN BINATANG————-85
1. Rasulullah Melarang Menyiksa Binatang dengan Api——-87
2. Rasulullah Melarang Mengurung Binatang————90
3. Rasulullah Melarang Memukul Binatang—–92
4. Rasulullah Melarang Menstempel Wajah Binatang—95
5. Rasulullah Melarang Menjadikan Binatang sebagai Sasaran Memanah—–98

fiqih-today.jpg

FIQH TODAY 1: KONTROVERSIAL

Penulis: ABU YASID
Tahun: 2007
Harga toko: Rp28.900,-

FIQH TODAY 2 : POLITIK

Penulis: ABU YASID
Tahun: 2007
Harga toko: Rp 25.600,-

FIQH TODAY 3: KELUARGA

Penulis: ABU YASID
Tahun: 2007
Harga toko: Rp 27.800,-

FIQIH TODAY 4: TASAWUF

Penulis: ABU YASID
Tahun: 2007
Harga toko: Rp 26.800,-

Kehidupan dan Kematian. Mendefinisikan kehidupan adalah hal yang mungkin lebih mudah daripada kematian. Kematian diterjemahkan sebagai titik akhir kehidupan, atau juga titik transit sebelum kehidupan akhirat.

pustaka-muslim-mati.jpg

Menjemput Maut dengan Senyuman

Penulis: Dr. Mushthafa Murad
Halaman: 172
Penerbit: Mizan Pustaka
Harga toko: Rp 25.000,-

Bagi sebagian besar di antara kita, kematian adalah sesuatu yang amat menakutkan. Kematian berarti berpisah dengan orang-orang yang kita cintai: istri, anak-anak, ayah-ibu, sahabat, kolega, dan tetangga. Kematian juga memutuskan segala kenikmatan dan kelezatan dunia. Namun, bagi para kekasih Allah, kematian adalah sesuatu yang amat menyenangkan. Kematian adalah pintu menuju perjumpaan dengan Sang Kekasih. Di balik pintu itu, ada jamuan Allah di alam barzakh, ada naungan-Nya di Padang Mahsyar, dan ada beragam kenikmatan di surga. Karena itu, mereka tersenyum puas ketika Malaikat Maut mencabut nyawanya.

Inilah buku yang secara mendalam memotret akhir episode kehidupan manusia di dunia. Ditulis dengan bahasa yang mudah dicerna dan menyentuh relung jiwa yang terdalam, kematian dibicarakan seolah sebuah peristiwa langka yang amat indah untuk diabadikan. Penjemputan para nabi oleh Malaikat Maut menjadi bahasan utama dalam buku ini. Selanjutnya, para sahabat dan salaf saleh yang meraih derajat husnul-khatimah. Sesungguhnya, dalam kewafatan mereka terdapat teladan hidup (uswah) dan pelajaran berharga (‘ibrah) bagi kita semua.

Jika Anda ingin tersenyum bahagia kala tutup usia, buku ini menuntun Anda bagaimana para kekasih Allah menyiapkan liang lahadnya sebagai taman surga.

Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya, kuburan adalah taman surga (bagi orang Mukmin) dan jurang neraka (bagi orang kafir).”
(HR Al-Turmudzi)

Maut, Barzakh, Kiamat dan Akhirat

Penulis: Jane Idelman Smith & Yvonne Yazbeck Haddad
Halaman: 376
Ukuran: 15 x 23.5 cm
Terbit: Juli 2004
Harga toko: Rp 59.900,- (HARGA INIBUKU Rp 46.920,- klik sini untuk membeli)

“dan manusia berkata, “Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?” (Q.S. Maryam [19]: 66) … Sesungguhnya hari kiamat pasti datang-tidak ada keraguan padanya-dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.(Q.S. Al-Hajj [22]: 7)

Ke manakah kita setelah mati? Pertanyaan-yang diabadikan dalam Quran-ini sungguh mengguncang akal manusia sepanjang masa.

Inilah buku paling lengkap yang menghimpun pandangan Islam-dengan segala tafsiran yang berkembang di seputarnya-tentang maut, kubur, dan akhirat. Dengan merujuk pada nas-nas Quran dan hadis serta ragam opini ulama klasik dan modern, pemikir muslim dan juga nonmuslim, Jane Smith dan Yvonne Haddad telah mempersembahkan kepada kita suatu informasi paling kaya tentang peristiwa menjelang detik-detik kematian dan tingkatan-tingkatan alam sesudah mati: perjumpaan dengan malaikat di alam barzakh, saat-saat menanti kebangkitan, hari perhitungan, syafaat Nabi, dan akhirnya siksaan neraka, keindahan surga, dan-bagi orang yang terpilih-memandang Wajah Tuhan.

Pujian:
“Sebuah risalah eskatologi Islam yang diperlukan dan secara khusus digali dari Alquran hingga pandangan para penulis muslim modern …. Peminat studi Islam kini memiliki buku pengantar yang abadi.”
– John L. Esposito, International Journal of Middle East Studies
“Ini sebuah kajian yang cukup detail tentang persoalan amat penting bagi kesadaran religius kaum muslim …. Buku ini tidak hanya menarik bagi para peminat perbandingan agama, melainkan juga penting dibaca oleh siapa pun yang meminati isu dengan implikasi penting semacam ini.”
– Islamic Culture

Misteri Maut, Kiamat, Syafaat, Lauhul, Mahfuzh, dan Perjalanan Ruh

Penulis: Imam Al-Ghazali & Ibn Sulaiman Al-Hanafi
Halaman: 240 hal HVS
Ukuran: 11 x 17,4 cm
Terbit: Januari 2008
Harga toko: Rp. 26.900,- (HARGA INIBUKU Rp 21.520,- klik sini)

Setelah mati, manusia hanyalah sepenggal kisah
Ia musnah, sedang jejak-jejaknya tetap menyapa
Apa yang disembunyikan dalam tidurnya kini sirna
Dan semua simpanan rahasianya tersingkap nyata

Keadaan terbaik seorang manusia setelah kematian
adalah ketika kisah-kisahnya mengabarkan kebaikan
Ingatan tentangnya abadi senantiasa
Meski rumahnya sepi dari tawa-riangnya
(Syair Ibn Qutaibah)

Kematian adalah misteri sekaligus kekuatan yang menggerakkan hidup. Apa penyebab kematian, bagaimana rasanya mati, dan apa yang terjadi setelah kematian? Dan, apa sesungguhnya hakikat ruh, nyawa, atau napas, yang katanya merupakan esensi hidup dan yang karena kepergiannya tubuh manusia kehilangan fungsi?

Setelah itu, apakah yang dilakukan “ruh” atau mungkin jasad manusia setelah kematian dan kehancurannya? Siapakah yang merasakan nikmat atau siksa akhirat, ruh atau jasad, ataukah keduanya?

Buku ini menjawab soal-soal eskatologis di atas, khususnya mengenai berbagai peristiwa, mulai dari kematian, barzakh, alam kubur berikut nikmat dan siksanya, hari kebangkitan, shirâth, hingga tempat terakhir untuk memperoleh pahala atau siksa. Selain itu, dua ulama klasik ini memaparkan realitas-realitas malakuti- berbagai fenomena yang tak tersentuh, seperti Qalam, Lauh Mahfuz, syafaat, dan lain-lain. Yang paling penting, buku ini menyajikan uraian yang cukup menarik tentang fenomena yang terlarang dikabarkan, yaitu ruh.

Drama Kematian

Penulis: Aidh Ibn ´Abd Allah Al-Qarni
Halaman: 264
Ukuran: 13 x 20 cm
Terbit: Juni 2003
Harga: Rp. 29.900,- Sementara Stok Habis

Dengan banyak merujuk kepada Alquran, hadis, kisah para ulama, dan syair para pujangga, buku ini mengajarkan kepada pembaca banyak hal seputar kematian. Mulai dari bagaimana seni menyongsong mati, aturan mengurus jenazah, kiat meretas jalan menuju surga, sampai gambaran hari kebangkitan, surga, dan neraka.

Inilah buku yang bisa “mengubah hidup” pembacanya. Buku yang mendesak pembaca segera memilih: terus hidup semau hati atau hidup dengan terus mengingat mati. Bila Anda menginginkan yang pertama, tunggulah kematian yang mengerikan. Dan bila Anda menyukai yang kedua, semoga liang lahad Anda menjadi sebuah taman surga.

Ini pula buku yang mendesak pembaca segera memilih: mati husnulkhatimah atau mati suulkhatimah. Bila Anda mengharapkan yang pertama, tirulah kisah-kisah teladan para saleh dan hindarilah kisah-kisah mengenaskan para pelaku kemaksiatan. Bila Anda rela untuk menjalani yang kedua, ketahuilah bahwa itu awal ketidakberuntungan Anda.
Buku ini pun mendesak pembaca segera memilih: surga atau neraka. Bila Anda mendambakan surga, teladanilah jihad para sahabat dan kezuhudan para ulama. Jalan ke surga penuh onak dan duri. Sedangkan jalan ke neraka sarat kesenangan duniawi. Kegembiraan di dunia sekadar sementara. Sedangkan kebahagiaan di surga berlangsung selamanya.
Pilihan-pilihan dan konsekuensi-konsekuensi itulah yang, dengan bahasa mudah cerna, dibuat gamblang oleh buku ini. Tampaknya, Anda perlu bergegas membaca, dan tegas menerima tawarannya

Rahasia Ruh, Kematian, Fenomena Tidur, dan Mukjizat Ilmiah – Cara Nabi Melesatkan Potensi Diri

Penulis: Abdul Basith Muhammad
Halaman: 232 hal
Ukuran: 13 x 20 cm
Terbit: Oktober 2007
Harga toko: Rp 29.900,-

Aneh tapi nyata, banyak orang lebih paham bagaimana mobilnya bekerja daripada tubuhnya bekerja; mengerti kecanggihan komputer daripada kedahsyatan otaknya, lebih-lebih keajaiban dimensi batin dirinya.

Berlandaskan daras ilmiah dan syariat Islam, Profesor Abdul Basith mengajak kita menyelami khazanah rohani kita sendiri: menyibak misteri ruh yang menjadikan manusia teristimewa di antara makhluk lainnya, mengenal potensi lahir dan batin kita, serta menyingkap mukjizat ilmiah pelbagai ajaran Islam yang terbukti mampu mengantar manusia ke puncak potensinya.

Selamat menikmati pesona dasar laut jiwa Anda, menyusuri indahnya ajaran Allah, dan bersiaplah menyambut decak kagum akan keagungan-Nya.

Ensiklopedia Kiamat

Penulis: Dr. Umar Sulaiman al-Asygar
Halaman: 736
Ukuran: 15 x 23.5 cm
Terbit: Juni 2002
Harga toko: Rp 119.900,-

Dinamika dan gerak alam, termasuk manusia di dalamnya, suatu saat akan berhenti. Akan datang suatu hari ketika keberadaan manusia semuanya berakhir, alam semuanya hancur. Bintang-bintang meredup, ombak laut berhenti, tumbuhan mati, mata air mengering…. Tetapi, ini bukanlah akhir segalanya. Ini hanya satu fase yang niscaya dilewati manusia, untuk mengantarkannya memasuki alam baru, dalam suatu kehidupan baru, dengan tatanan dan ukuran-ukuran baru: akhirat.

Kehidupan akhirat merupakan hal gaib; tirainya tidak dapat disingkap oleh manusia, setajam apa pun akalnya, sebening apa pun hatinya. Maka, pengetahuan tentangnya hanya diperoleh lewat informasi dari Allah dan Rasul-Nya. Dan faktanya, informasi-informasi itu sudah disampaikan tak hanya dalam bentuk isyarat dan simbol-simbol. Allah Swt. Dan Rasulullah saw. Telah membeberkannya kepada kita secara terang-terangan dan rinci, sehingga tidak ada lagi alasan untuk ragu.

Eksiklopedia Kiamat menghimpun, mengomentari, menganalisis, dan memperdebatkan nas-nas dari Alquran dan sunah yang sahih tentang maut dan alam akhirat, berikut beragam pendapat ulama yang berkembang di seputar nas-nas itu, selengkap-lengkapnya. Menghimpun tiga buku sukses terdahulu—Kiamat Kecil dan tanda-Tanda Kiamat Besar; Kiamat Besar; dan Surga dan Neraka—buku ini menggambarkan, sejelas-jelasnya, perjalanan manusia dan suasananya mulai dari maut, alam barzakh, peniupan sangkakala yang terkenal itu, kebangkitan, mahsyar, safaat, mizan, shirath (jembatan), sampai akhirnya surga dan neraka, dua pos akhir perjalanan manusia.

Inilah buku yang paling lengkap dan paling mencerahkan di bidangnya.

   

 Perempuan & Politik Dalam Islam

Penulis: Zaitunah Subhan
Jumlah Halaman: viii + 88 hal
ISBN: 979-3381-20-5
Terbit:Mei 2004
Harga: Rp 8.500,-
Deskripsi: `Perempuan berhak mendapatkan kekuasaan setinggi-setingginya

Kodrat Perempuan

Penulis: Zaitunah Subhan
Jumlah Halaman: viii + 58 hal
ISBN: 979-3381-19-1
Terbit:Mei 2004
Harga: Rp 7.500,-
Deskripsi: Akibat mitos, kodrat perempuan menjadi menakutkan dan membahayakan…`

Kekerasan Terhadap Perempuan

Penulis: Zaitunah Subhan
Jumlah Halaman: x + 72 hal
ISBN: 979-3381-14-0
Terbit: Mei 2004
Harga: RP 8.500,-
Deskripsi: ‘Bentuk paling endemis dari kekerasan terhadap perempuan adalah penyiksaan…`